Peran Generasi Milenial Guna Menyikapi Ketidakstabilan Ekonomi Di Indonesia
Senin, 11 Mei 2020
Tulis Komentar
Peran Generasi Milenial Guna Menyikapi Ketidakstabilan Ekonomi Di Indonesia
Oleh: Candra Fitriyanto
Indonesia, sebuah negeri kaya raya, Kaya akan Sumber Daya Alam(SDA) dan Sumber Daya Manusia(SDM). Akan tetapi hingga saat ini Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara maju? Padahal, jika dilihat dari semua kekayaan yang di miliki oleh bumi pertiwi ini seharusnya Indonesia sudah menjadi suatu bangsa yang adi daya.
Namun pada kenyataannya Indonesia masi sebagai bangsa yang bergantung pada negara maju lain, seperti Amerika,China,Jepang dan lain-lain. Hal tersebut didukung dengan adanya data yang saya dapatkan dari majalah CNBC Indonesia yang menampaikan sebuah pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajiyo menjelaska bahwa “Telah terjadi pergeseran sektor yang terdampak dari ketidakstabilan ekonomi global, Jika tahun lalu sektor aliran modal yang paling terdampak, pada tahun ini perdagangan nasional yang paling terdampak” Seperti yang telah di samapaikan diatas, ketidak stabilan perdagangan nasioanal akan mengakibatkan guncangan terhadap kesetabilan perekonomian di Indonesia. Jadi pernyataan tersebut membuktikan bahawa Indonesia masi sangat bergantung terhadap negara lain.
Lalu timbul pertanyaan, apa yang menjadikan negeri ini masih tertinggal dari negara maju lainnya, padahal Indonesia sudah di bekali dengan begitu banyak kelebihan yang bisa dibilang sangat melimpah. Serta jika melihat sumber daya manusia yang ada di Indonesia yang masuk dalam daftar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, maka tidak ada alasan lagi untuk negeri ini mampu berdiri secara mandiri, Karena semua potensi untuk menjadi sebuah bangsa maju itu sudah di kantongi.
Oleh karena itu, pada essay yang berjudul Peran Generasi Milenial Guna Menyikapi Ketidakstabilan Ekonomi Di Indonesia ini saya sebagai salah satu generasi muda (Milenial) ingin mengajak teman-teman milenial untuk mulai memikirkan bagaimana membangun sebuah perekonomian secara madiri agar kita tidak terlalu bergantung dengan sebuah lapangan pekerjaan. Karena sudah selayaknya kita sebagai anak bangsa haruslah kreatif, inovatif serta kolaboratif untuk menjadikan negeri kita tercinta ini sebagai bangsa yang kaya dengan sebuah karya dan tidak lagi menjadi seorang penikmat.
Jika kita di berikan sebuah pertanyaan seperti ini “Sudahkah kalian sebagai generasi muda berguna bagi bangasa ini? Pasti kita akan menjawab belum”. Lantasa kapan kita akan melakuakan kebermanfaatan bagi negeri ini, sedangkan bumi pertiwi ini mulai terguncang dalam aspek kehidupan (perekonomian). Coba kita lihat salah satu startup muda yang dimiliki Indonesia kak Nadiem Makarim pendiri jasa ojek online (Go-Jek) yang saat ini telah mampu memberikan lapangan pekerjaan yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Jadi alasan apa lagi yang harus kita gunakan untuk mengatakan kita tidak bisa, kita sebagai ginerasi milenial haruslah mampu melihat peluang sekecil apapun. Apalagi untuk saat ini lapangan pekerjaan bagi genersi muda sangatlah sedikt hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti pengalaman kerja, umur, dan lain-lain.
Namun bukan generasi milenial jika kita tidak mampu membuat sesuatu, ndak keren dong jika generasi milenial hanya terus menunggu dan berharap belas kasihan agar mendapatkan sebuah pekerjaan. Banyak kok hal yang bisa kita lakukan, apalagi di era digital seperti saat ini, kita bisa menggali potensi diri dan mengembangan kemampuan kita untuk membuat sebuah perubahan seperti memulai sebuah bisnis marketing freelance? Kenapa saya memberikan contoh tersebut? Karena bisnis freelance sangat prospek untuk dikembangkan,selain itu bisnis freelance mengandalkan kemampuan atau skil yang kita miliki dan tidak memerlukan banyak modal. Sedangkan untuk pemasaran jasa yang kita tawarkan cukup terbuka lebar, mengingat kebanyakan masyarakat di Indoensia saat ini menjadikan Gadget atau smartphone menjadi hal yang wajib dibawa kemana-mana. Bahakan sebuah data yang dirilis oleh kominfo menjelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia sebanyak 63 juta jiwa, adapun penggunaan internet tersebut meliputi website dan juga sosmed yang menjadi lahan bisnis yang sangat menjajikan. Bayangkan jika kita mapu memanfaatkan kebisaan warga maya tersebut untuk menawarkan jasa yang kita berikan, berapa banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan.
Meski kita mungkin sulit untuk mewujudkan itu semua, namun jika kita menanamkan jiwa ingin mencoba, tanpa takut gagal maka tidak ada yang tidak mungkin selama semangat itu masi membara di dalam diri kita. Seperti yang di katakan oleh salah satu influencer milenial Indonesia yaitu kak Sherly Anavita mengatakan bahwa “generasi muda memiliki kesempatan lebih besar di bandingkan para senior diatas sana” jadi sudah seharusnya kita sebagai generasi muda generasi milenial yang akan melanjutkan perjuangan bangasa selalu menanamkan sifat Optimis jangan pernah terbesit rasa Pesimis untuk menwujudkan cita-cita bangsa yaitu “Keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Sumber:
- Yunisa Yanti. 5 Juni 2018 11:57.Seberapa Penting Sistem Ekonomi Diterapakan di Suatu Negara. Kompasiana.com. Diakses 10 November 2019.
- https://www.kompasiana.com/yunisa50946/5b161844cf01b4656e5c9f72/seberapa-penting-sistem-ekonomi-di-terapakan-di-suatu-negara Di akses pada 10/11/2019
- Iswari Anggit Pramesti. 04 March 2019 17:40. BI: Ketidakstabilan Ekonomi Kini Berdampak Pada Sektor Dagang. CNBC Indonesia.Diakses 10 November 2019.
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20190304173623-17-58804/bi-ketidakstabilan-ekonomi-kini-berdampak-pada-sektor-dagang
- Nadiem Makarimm. Wikipedia.com. Diakses 10 November 2019.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Nadiem_Makarim Di akses 10/11/2019
- Kominfo. Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. Kominfo.go.id. Diakses 10 November 2019
- https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker
Belum ada Komentar untuk "Peran Generasi Milenial Guna Menyikapi Ketidakstabilan Ekonomi Di Indonesia"
Posting Komentar